Antologi Puisi - Keremangan Hati
Karya: Miftah Hilmy Afifah
"Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh. Hi, perkenalkan namaku Miftah Hilmy Afifah. Aku mahasiswi Ilmu Komunikasi di Universitas Teknologi Sumbawa ( UTS ). Aku suka menulis cerpen, puisi, pantun, artikel, dan kata-kata motivasi. Selain berkuliah, aku juga aktif menulis dan beberapa tulisanku pernah dimuat di beberapa website dan majalah. Kalian juga boleh berkenalan lebih akrab denganku melalui my facebook Miftah Hilmy Afifah dan my instagram di @afifah.pisc, tak lupa aku mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah membaca karya-karyaku ini. Mohon do’anya agar aku tetap semangat dalam berkarya dan tak lelah menciptakan karya terbaikku yang kuharap semoga dapat bermanfaat serta berkenan di hati para pembaca sekalian. Sampai jumpa di tulisan-tulisanku selanjutnya!"
Day by Day
Hari demi harisemua tlah terlewati
Dan semua tak mungkin kembali
Satu persatu dari kalian perlahan pergi
Hingga akhirnya ku tak tahu di mana kalian kini
Hari demi hari trus berganti
Membiarkan semua menjauhi
Walau tinggal serpihan mimpi
Tapi ku kan memulai kembali
Luka Batin
Siapa peduli dengan luka ini?Jangankan peduli. Sekadar menanyakan pun tak sudih
Hanya tuduhan tak beralasan yang menikam jiwa
Manusia pasti tak luput dari salah
Namun, haruskah semua ditimpakan padaku seorang?
Tak perlu kumandangkan kesalahan orang
Jikalau tuk tutupi kesalahan sendiri
Usahlah berkata ini dan itu
Karena diriku pun cukup tahu
Sudah terlanjur telinga terkunci
Hati ini kadung tersakiti
Jangan lagi risaukan perubahan yang terjadi
Yang memilih diam dan menyendiri
Keremangan Hati
Terdiam aku dikebisuan hariKurasakan hati berselimut sepi
Mencari sesosok insan tuk berbagi
Untuk mendengarkan beban nan menghimpit hati
Walau realita berkata ku tak sendiri
Namun, selalu saja sunyi menyiksa diri
Kala kekalutan menumpuk disanubari
Apa yang sebenarnya kucari?
Mereka bilang hampir semua kumiliki
Faktanya jiwa ini masih dirundung pilu nan tak bertepi
Bukan berarti diri ini tiada mensyukuri
Segala wujud suratan dari Sang Ilahi
Bukan kekurangan yang sesungguhnya kutangisi
Namun, kehadiran diri yang butuh diakui
Berilah aku kesempatan menjemput damai nan hakiki
Tanpa berasumsi ...
Tanpa diskriminasi
( Sumbawa, 14 Maret 2021 )
Tanya Siapa
Sahabatku ...Siapakah kamu?
Ku seperti tak mengenalmu
Bak orang asing yang mengambil wajah sahabatku
Sungguh ... Kau tlah berubah
Kau bukan lagi sahabatku yang dulu
Aku tak mengerti
Apa yang sebenarnya terjadi padamu
Kau selalu menyalahkan aku
Seakan aku selalu salah di matamu
Aku ingin kau kembali
Seperti sedia kala
Kamulah Pelangiku
Denganmu kubahagiaDenganmu hidupku lebih berwarna
Candamu semangat yang indah
Ceriamu adalah pelangi dalam kisah
Indahnya dunia tatkala bersama
Bahagia rasanya saat kau ada di sisi
Hampa hati bila kau jauh
Kau adalah malaikat tak bersayap ... Pelindungku
Walau kita hanya berjumpa via suara
Namun kita layaknya saudara
Karena denganmu, ku bisa merasakan cinta sempurna
Kuharap, kita terus bersama selamanya
Pencuri Mimpi
Kau berpendidikanKau punya kekayaan
Kau pun berkuasa
Semua itu bahkan bisa membahagiakanmu
Apakah itu tak cukup?
Hingga harus merampas impian orang lain
Mengapa tak membiarkan yang lain bersorai
Bibirmu tak berhenti mengatakan ini yang terbaik
Tapi ulahmu kian menjerumuskan ke jurang nan dalam
Kau pencuri mimpi yang tak sudih melihat mereka meraih impiannya
Kekejamanmu melebihi preman pasar yang merampasi tas orang
Bahkan lebih jahat ketimbang maling yang mengincar berlian
Aku tahu bahwa tak baik mempersalahkan orang lain
Namun, menyalahkan diri sendiri juga tak baik
Semua kita boleh berasumsi
Setiap individu pun berhak atas diri sendiri
Jadi, jangan rampas mereka punya mimpi
Keinginan Bersalju
Salju oh salju ...Aku rindu kamu
Kapan takdir mempertemukan kita??
Aku ingin memelukmu
Aku ingin merasakan dinginmu membelai lembut kulitku
Aku ingin merasakan embusan napasmu menusuk hidungku
Salju oh salju ...
Kalau suatu saat kita bertemu, aku ingin membuat istana kecil darimu
Agar kau bisa melindungiku dari marabahaya
Hingga aku menjadi seorang putri yang sejahtera
Karena akulah Putri Salju yang bahagia
Takkan menua walau dimakan usia
Sip sip
ReplyDelete