Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Komputer Rakitan, AIO PC dan Laptop, Pilih Mana?

Komputer, yang berasal dari bahasa Inggris, "Computer" saat ini telah menjadi barang primer. Pasalnya, hampir segala aktifitas manusia dewasa ini bergantung pada piranti yang dahulunya digunakan untuk kebutuhan aritmatika ini. Perkembangannya pun cukup pesat. Dapat kita tinjau dari berbagai macam model-model komputer yang ada, yakni Desktop, Laptop, Tablet dan Smartphone. Terkhusus untuk smartphone, yang awalnya diciptakan hanya sebatas untuk keperluan komunikasi jarak jauh, kini dapat kita golongkan sebagai komputer mini dikarenakan kemampuannya yang telah mampu menandingi eksistensi komputer.

Gambar Seseorang Mengetik di Atas Meja

Sesuai perkembangannya dari tahun ke tahun, komputer telah mengalami transformasi. Pada mulanya komputer adalah sekumpulan piranti yang saling terkoneksi secara sistematis menggunakan kabel power untuk memasok daya listrik, kabel VGA untuk mentransmisikan visualisasi ke layar, belum lagi perangkat masukan lainnya seperti papan ketik dan ketikus (mouse). Semuanya menggunakan kabel sehingga tak jarang terlihat semrawut. Sebenarnya menurut beberapa sumber, dari tahun 90-an telah ada model komputer yang telah mengintegrasikan seluruh perangkatnya terpusat dalam satu badan saja. Dengan kata lain, komputer yang saat ini kita kenal dengan sebutan "All in One (AIO) PC" ini telah lama diluncurkan, namun saat itu khususnya di Indonesia popularitasnya masih tergolong rendah.

Komputer AIO sendiri baru mulai naik daun di Indonesia antara tahun 2013-2014. Namun, jauh sebelum kehadiran komputer yang berpenampilan ringkas ini kita telah mengenal komputer jenis Laptop. Laptop yang konon berasal dari kata "Lap" yang berarti pangkuan, dan "Top" yang berarti atas. Berbeda dengan pendekatan pada istilah yang digunakan untuk merujuk pada komputer pada awal kemunculannya, Desktop yang berasal dari kata "Desk" (berarti meja) dan "Top" (berarti atas). Perbedaannya terletak dari arti kedua kata tersebut. Jika digabungkan, Laptop berarti di atas pangkuan. Sementara Desktop berarti di atas meja. Jadi, jika Desktop yang merupakan model komputer pertama yang kita kenal lebih dikhususkan untuk membantu penggunanya dalam bekerja di atas meja, Laptop lebih ditujukan bagi orang-orang yang banyak bermobilisasi. Sehingga untuk bekerja ia bisa bekerja menggunakan kompputer yang dapat didudukkan di atas pangkuan.

Namun, walau pun di tengah berbagai perubahan tampilan secara fisik, komputer dengan model pertama yang menggunakan tower sebagai pusat pengkoneksian dan pemrosesan, atau yang kita kenal dengan istilah komputer tradisional ternyata memiliki satu kelebihan yang tidak dapat diungguli oleh komputer macam lainnya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Perangkat yang upgradable. Artinya hampir seluruh perangkat pada komputer tradisional dapat ditingkatkan. Kamu bisa mengupgrade CPU untuk mendapatkan performa yang lebih, atau menambah kualitas daya pada power supply. Biasanya ini diperlukan bagi kamu yang membutuhkan kualitas audio visual yang lebih. Berbeda dengan Laptop dan komputer AIO, kamu tidak akan bisa mengupgrade piranti di dalamnya dengan tingkatan yang lebih. Kecuali jika kamu hanya ingin mengganti dengan jenis piranti yang sama dengan pabrikannya. Misalnya, suatu saat jika terjadi kerusakan pada Wireless Adapter, kamu masih bisa menggantinya dengan jenis Wireless Adapter yang kompatibel dengan laptopmu. Hal ini dikarenakan setiap laptop mau pun AIO PC memiliki desain tersendiri, dan tidak ada bentuk baku layaknya komputer tradisional. Meski begitu, baik laptop dan AIO PC tetap dapat diupgrade namun hanya sebatas penyimpanan dan RAM. Selain itu, kamu tidak dapat mengupgrade terkecuali jika kamu menggunakan perangkat eksternal seperti Wireless Adapter Eksternal atauSoundcard Eksternal.
  2. Memungkinkan untuk dilakukan Add on kartu grafis atau suara. Hal ini jika kamu membutuhkan kualitas audio visual yang lebih, maka kamu hanya perlu mendapatkan kartu grafis versi add on dari toko komputer. Dan jika telah terpasang dengan baik pada motherboard, tidak akan mengganggu slot-slot lain. Berbeda halnya jika kamu ingin menambahkan kartu grafis pada laptop. Kemungkinan bisa, namun tidak semaksimal dan sesimpel komputer tradisional. Kamu hanya bisa mensiasatinya dengan mendapatkan kartu grafis eksternal, lalu memasukkannya melalui slot USB. Kendalanya adalah, pada umumnya slot USB yang tersedia pada laptop kekinian rata-rata hanya ada dua. Hal ini tentu dapat mengganggu apabila kamu termasuk orang yang bekerja dengan menggunakan banyak perangkat tambahan seperti USB Device, Cooler Pad, FlashDisk dan sebagainya.
  3. Jika salah satu komponen peripheral seperti RAM, Motherboard, Prosesor atau Cooler mengalami kerusakan, tidak ada desain khusus untuk menggantikan piranti yang rusak tersebut. Karena bisa digantikan dengan tipe yang lain asalkan kompatibel dengan piranti lainnya. Contoh, prosesor kamu dengan jenis Intel Core i3 mengalami kerusakan. Kamu tidak harus membeli prosesor jenis yang sama, yakni Core i3. Tapi jika kamu saat itu juga sedang memiliki budget yang lebih, kamu bisa mengupgrade jenis prosesor kamu dengan Core i5, i7 atau bahkan yang lebih rendah seperti Pentium, Core 2 Duo/Quad dan semacamnya asal jenis prosesor yang kamu pilih sesuai dengan jenis Motherboard kamu, yakni Intel. Ingat untuk selalu menyesuaikan jenis Motherboard dengan Prosesor.
  4. Jika terjadi kerusakan yang sama seperti nomor 3 di atas, maka kamu tidak perlu repot menunggu kiriman barang dari pabrikan atau supplier dari luar kota terlebih dahulu untuk mendapatkan pengganti piranti yang rusak. Hal ini terjadi jika kerusakan timbul pada laptop atau AIO PC. Prosesor yang rusak pada laptop harus diganti dengan prosesor yang sama jenis, tipe dan ukurannya. Dan jarang yang memiliki stok barangnya. Makanya, untuk mendatangkan barangnya perlu menunggu terlebih dahulu setelah barang tersebut dipesan entah dari pabrikan atau supplier lain. Beda halnya dengan komputer tradisional. Jika ada salah satu piranti yang rusak, kamu dapat langsung ke toko piranti komputer untuk membeli piranti baru tanpa harus menunggu lama.
  5. Secara performa, komputer tradisional mampu mengkonsumsi daya listrik yang besar dibandingkan laptop. Hal ini membuat performa sebuah komputer tradisional menjadi optimal karena didukung dengan pasokan listrik yang memadai.

Jika meninjau kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Desktop PC di atas, untuk ukuran masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang dan kepentingan yang beragam pula, pastinya banyak dari kita yang beranggapan kelebihan tersebut belum bisa mengimbangi kelebihan laptop dan AIO PC yang simpel dan fleksibel. Tentu hal ini yang menjadi nilai plus tersendiri bagi kedua hasil dari inovasi terhadap perkembangan komputer ini. Apa lagi mengingat saat ini telah bermunculan laptop yang memiliki spesifikasi andal dan lebih dari cukup untuk menyelesaikan pekerjaan kantoran.

Penulis pribadi, laptop menjadi pilihan dari berbagai model-model komputer yang berkembang dari tahun ke tahun seperti yang disebutkan di atas. Pasalnya bukan karena beranggapan komputer tradisional sudah ketinggalan zaman, namun lebih kepada tuntutan kebutuhan. Kegiatan perkuliahan, acara diskusi dan seminar terkadang mengharuskan kita untuk membuat catatan-catatan kecil. Untuk sebagian dari kita mungkin bisa melakukannya tanpa menggunakan perangkat komputer. Tapi untuk tunanetra seperti penulis ini, pena dan kertas putih atau pun buku tulis bergaris tidak akan menolong. Maka, laptop adalah pilihan terbaik dalam hal tersebut. Dan lebih simpelnya lagi, jika hanya digunakan untuk membuat catatan kecil saja, sebenarnya tunanetra bisa memanfaatkan keberadaan Smartphone. Mengingat perangkat Smartphone pastinya pun dapat menjalankan aplikasi serupa yang digunakan untuk membuat catatan kecil di laptop seperti Notepad, MS Word atau WordPad. Hal ini akan menjadi lebih efektif apabila perangkat Smartphone dilengkapi dengan papan ketik eksternal. Maka, seorang tunanetra tidak perlu menjinjing laptop ke sana ke mari untuk menyiapkan alat untuk mencatat.

Penulis yakin jika ada satu survei yang mencari tahu soal pilihan masyarakat antara komputer PC tradisional, AIO atau laptop, maka mayoritas akan memilih yang mana menurut mereka simpel, mudah dibawa ke sana dan ke mari. Apakah ini berarti komputer tradisional akan segera punah? Rasanya terlalu dini untuk beranggapan demikian. Mengapa?

Kalau kita mau berkaca dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh PC di atas, yang biasa juga dikenal dengan sebutan komputer rakitan, pasar dari komputer ini mengalami pergeseran. Jika dahulu semua kalangan menggunakan satu model PC yang sama, saat ini tentu hanya segelintir yang masih menjadikan komputer rakitan atau tradisional sebagai pilihan. Siapa mereka?

Tentunya mereka yang berorientasi pada kualitas performa yang dihasilkan. Mungkin kita pernah mendengarkan istilah "PC Gaming". Untuk menciptakan pengalaman bermain game yang luar biasa, diperlukan spesifikasi komputer yang sangat mempuni. Selain untuk keperluan entertainment, biasanya komputer model ini dimanfaatkan untuk aktifitas arsitektur, internet server atau pengeditan audio visual berkualitas tinggi. Untuk mendapatkan kualitas yang disebutkan itu, dibutuhkan pula budget yang tidak sedikit. Artinya, masih ada segmen-segmen pasar bagi komputer rakitan di tengah perkembangan teknologinya saat ini. Yakni, orang yang berorientasi pada performa yang dihasilkan, dan memiliki budget berlebih.

Walau pun keadaan ini hampir senada dengan eksistensi pesawat telepon, radio, dan piranti-piranti lainnya yang sering kita vonis sebagai barang yang sudah mulai ditinggalkan, tapi jika mengingat kembali kelebihan-kelebihan komputer rakitan/tradisional di atas, yang hingga hari ini belum dapat diimbangi oleh laptop mau pun AIO PC, nampaknya usia komputer model ini masih agak panjang. Semua tergantung perkembangan.

Post a Comment for "Komputer Rakitan, AIO PC dan Laptop, Pilih Mana?"

Advertisement: Dapatkan Layanan Domain dan Hosting Murah!