Program Mandiri Benih Hingga Jambore Penyuluh Pertanian, Upaya Ketahanan Pangan di Sulsel
MAKASSAR - Salah satu lokasi yang dikunjungi Presiden Joko Widodo saat melakukan perjalanan ke Provinsi Sulawesi Selatan ialah Desa Baji Pamai, Kab. Maros. Kunjungan yang dilakukan pada Kamis (30/03/2023) itu ialah untuk memantau pergelaran Panen Raya para petani setempat.
Menurutnya, Sulsel merupakan wilayah yang surplus beras, dan salah satu lumbungnya berada di Maros. Ia berharap walau pun beberapa waktu Maros sempat dilanda banjir, namun tetap mampu menghasilkan beras yang unggul.
"Kena banjir dua kali, kerendam dua kali, sehingga agak menurunkan produksinya. Tetapi 5,5 [ton] juga sudah hasil yang baik," ujarnya seraya memperkirakan jumlah hasil panen 1 hektare.
Maros merupakan salah satu kabupaten yang mengalami panen raya di musim ini. Tiap tahunnya selalu dibarengi oleh kabupaten lain seperti Sidrap, Gowa, Takalar, bahkan hampir seluruh wilayah di Sulsel.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyatakan bahwa pemerintah selalu mengikutsertakan program khusus untuk kemajuan sektor pangan di Sulsel.
"Kita terus berupaya dalam menjaga ketahanan pangan di Sulsel. Produksi kita bukan hanya untuk warga Sulsel, tetapi juga menopang kebutuhan Provinsi lain. Kami terus melakukan kemandirian sektor pangan termasuk salah satunya melalui program Mandiri Benih yang kita bagikan benih gratis yang unggul kepada petani untuk 100 ribu hektar lahan pertanian," terangnya saat mendampingi Presiden dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Program Mandiri Benih yang diluncurkan April 2022 lalu merupakan inovasi langsung Gubernur Andalan dan telah berjalan sebanyak 2 tahap. Tahap pertama yakni sejak diluncurkan pada April 2022 dan tahap kedua pada Desember 2022. Dan kini segenap lahan di wilayah Sulsel sebagian telah menikmati hasil dari program tersebut melalui pesta panen raya.
Bahkan, pada Desember 2022 lalu program Mandiri Benih Andalan telah meraih penghargaan UPT Benih terbaik kedua secara Nasional, dengan posisi pertama diraih oleh Jawa Tengah. Hal tersebut dikarenakan Sulsel mampu menjaga over stok beras sebanyak 2 juta ton.
Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Distphbun) Provinsi Sulawesi Selatan merupakan leading sector dalam menjaga stabilitas pangan di Sulsel. Tepat berada dalam naungan OPD inilah, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Benih Tanaman Holtikultura Provinsi Sulawesi Selatan dipercayakan untuk menyalurkan benih unggul kepada 1.000 hektare lahan pertanian di Sulsel.
Menurut Imran Jausi, Kepala Distphbun Prov. Sulsel bahwa ke depannya unit kerja tersebut akan bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Hal tersebut diungkapkannya melalui keterangan persnya saat menerima penghargaan UPT terbaik kedua dari Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian pertanian RI lalu.
“Jadi pengelolaan balai benih di Sulsel, tahun depan ingin jadi BLUD. Ini adalah terobosan yang sangat diapresiasi oleh pemerintah pusat, sehingga kita lebih profesional dalam mengelola,” pungkasnya yang dikutip dari laman Sulselprov.
Sebelumnya, Pemprov Sulsel telah menggelar Jambore Penyuluh Pertanian yang diinisiasi oleh Distphbun pada Kamis (09/03/2023) di Desa Mappesangka, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone. Saat diundang di Sulselcast, Imran mengatakan bahwa kegiatan tersebut untuk meningkatkan kapasitas penyuluh sebagai mediator pembelajaran.
"Kita ingin menunjukkan bahwa ada kolaborasi yang kuat antara petugas lapangan dan berbagai pihak. Tujuan dari kegiatan itu sendiri, adalah sebuah ajang di mana kita bisa meningkatkan motivasi, kredibilitas bahkan sinergitas antara penyuluh itu sendiri supaya mereka bisa menjalankan fungsi sebagai mitra petani. Mereka perlu mengupgrade dirinya dengan cara bertukar pengalaman selama lapangan," ungkapnya.
Dirinya mengakui bahwa meningkatnya produktifitas benih melalui Program Mandiri Benih Tahap 1 dan 2 merupakan hasil kerja para penyuluh pertanian.
"Perannya sangat luar biasa sekali. Kalau kita berkaca pada data tentang produktifitas Program Mandiri Benih Tahap 1 dan Alhamdulillaah kini sudah masuk Tahap 2 dan sudah panen, peningkatannya cukup signifikan. Ini semua berkat peranan mereka. Hampir setiap saat menjadi konsultan yang baik bagi masyarakat kita. Sehingga persoalan yang ada pada tingkat petani dapat tertangani," ujarnya.
Diketahui, sebanyak 14 kabupaten di Sulsel menjadi bagian dari pembinaan komoditi publik yang diselenggarakan oleh Distphbun Prov. Sulsel. (*)
Post a Comment for "Program Mandiri Benih Hingga Jambore Penyuluh Pertanian, Upaya Ketahanan Pangan di Sulsel"